Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan
benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan
manusia. Pangan yang aman setara bermutu dan bergizi tinggi sangat penting
peranannya bagi pertumbuhan, pemeliharaan, dan peningkatan derajat kesehatan
serta peningkatan kecerdasan masyarakat.
Prinsip Keamanan Makanan :
1.
Good Manufucturing Practices (GMP)
2.
Hygiene dan sanitasi makanan (penyehatan
makanan)
3.
Penggunaan bahan tambahan makanan
1.
Pemilihan Bahan Makanan
a. Memilih
dan ciri-ciri makanan yang berkualitas
b.Tanda
kerusakan bahan makanan
c. Penggunaan
Bahan Tambahan Pangan
2.
Penyimpanan Bahan Makanan
Cara
penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara
keamanan makanan (kering atau basah), baik kualitas maupun kuantitas (termasuk
standar mutu gizi) pada tempat yang sesuai dengan karakteristik bahan
makanannya.
• Instalasi
gizi atau unit gizi, harus mempunyai ruang penyimpanan untuk bahan makanan
kering (gudang bahan makanan) dan ruang pendingin, serta ruang pembekuan
(freezer)
3 . Pengolahan
Makanan
•
Pengolahan makanan yang baik adalah
pengolahan makanan yang mengikuti kaidah prinsip-prinsip higiene dan sanitasi
atau cara produk makanan yang baik.
4.
Penyimpanan makanan masak
No
|
Jenis Makanan
|
Suhu penyimpanan
|
||
Disajiakan dalam waktu lama
|
Akan segera disajikan
|
Belum segera disajikan
|
||
1.
|
Makanan
kering
|
25°C s/d 30°C
|
||
2.
|
Makanan
basah (berkuah)
|
> 60°C
|
-10°C
|
|
3.
|
Makanan
cepat basi (santan,telur,susu)
|
±65,5°C
|
-5°C s/d -1°C
|
|
4.
|
Makanan
disajiakan dingin
|
5°C s/d 10°C
|
<10°C
|
5.
Pengangkutan Makanan
Penyimpanan dan pengakutan harus
memperhatikan wadah penyimpanan makanan masak (setiap makanan masak memiliki
wadah yang terpisah ), pemisahan berdasarkan pada jenis makanan. Setiap wadah
harus memiliki tutup tetapi tetap berventilasi.
6.
Penyajian makanan
1.
Disajikan secara hygienes dan menarik
2.
Rapi dan bersih
3.
Tidak terkontaminasi bahan berbahaya
4.
Trolley pengangkut bersih
B. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN
Higiene
adalah usaha kesehatan preventif yang menitik beratkan kegiatannya kepada usaha
kesehatan individu. Sedangkan sanitasi adalah usaha kesehatan lingkungan lebih
banyak memperhatikan masalah kebersihan untuk mencapai kesehatan.
•
Kegiatan penyehatkan makanan dan minuman di
RumahSakit ditujukan untuk :
•
Tersedianya makanan yang berkualitas baik dan
aman bagi kesehatan konsumen.
•
Menurunnya kejadian resiko penularan penyakit
atau gangguan kesehatan melalui makanan.
•
Terwujudnya perilaku kerja yang sehat dan
benar dalam penangganan makanan.
Higiene Tenaga Penjamahan Makanan
•
Kebersihan dalam pengolahan makanan yang aman
dan sehat, karena penjamah makanan juga merupakan salah satu vektor yang dapat mencemari
bahan pangan baik berupa cemaran fisik, kimia maupun biologis.
Higiene Peralatan Pengolahan Makanan
•
Upaya-upaya untuk menghindari pencemaran
pangan dari peralatan yang kotor hal-hal berikut :
- i
Gunakanlah peralatan yang mudah dibersihkan.
Peralatan yang terbuat dari stainless steel umumnya mudah dibersihkan. Karat
dari peralatan logam dapat menjadi bahaya kimia dan lapisan logam yang
terkelupas dapat menjadi bahaya fisik jika masuk ke dalam pangan.
-
Bersihkan
permukaan meja tempat pengolahan pangan dengandeterjen/sabun dan air
bersih dengan benar.
-
Bersihkan semua peralatan termasuk pisau,
sendok, panci, piring setelah dipakai dengan menggunakan deterjen/sabun dan air
panas.
-
Letakkan peralatan yang tidak dipakai dengan
menghadap ke bawah
-
Bilas kembali peralatan dengan air bersih
sebelum mulai memasak. Kebersihan peralatan pengolahan dapat dijaga dengan
menerapkan cara pencucian peralatan yang benar dan tepat.
1.
Sanitasi Air dan Lingkungan
Berikut upaya sanitasi air dan lingkunganyang dapat diterapkan :
-
Menggunakan air yang tidak berwarna, tidak
berbau,dan tidak berasa
-
Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan
kualitas air besih dan atau air minum
-
Air yang disimpan dalam ember harus selalu
tertutup, jangan dikotori dengan mencelupkan tangan.
-
Menjaga kebersihan ketika memasak sehingga
tidak ada peluang untuk pertumbuhan mikrobia
-
Menjaga dapur dan tempat pengolahan makanan
agar bebas dari tikus,kecoa,lalat,serangga dan hewan lain
-
Tutup tempat sampah, buanglah sampah secara
teratur ke TPS
-
Membersihkan lantai dan dinding secara
teratur
-
Pastikan saluran pembuangan air limbah (SPAL)
berfungsi dengan baik
-
Sediakan tempat cuci tangan yang memenuhi
syarat
C. KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja (safety)adalah segala
upaya atau tindakan yang harus diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan
yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas ataupun kelalaian/kesengajaan
•
Tujuan : Menjamin keselamatan kerja pegawai meliputi seluruh
aspek pekerjaan yang berbahaya.
•
Prinsip Keselamatan Kerja Pegawai Dalam
Proses Penyelenggaraan
-
Pengendalian teknis
-
Adanya pengawasan kerja yang dilakukan oleh
penanggung jawab dan terciptanya kebiasaan kerja yang baik oleh pegawai.
-
Pekerjaan yang ditugaskan hendaknya sesuai
dengan kemampuan kerja dari pegawai.
•
.
Prosedur keselamatan kerja
-
Ruang penerimaan dan penyimpanan bahan
makanan
-
Diruang persiapan dan pengolahan makanan.
-
Diruang distribusi makanan di unit pelayanan
gizi.
-
Didapur ruang rawat inap.
-
Alat pelindung kerja.
SEMOGA BERMANFAAT
0 komentar:
Posting Komentar