Laporan Penyelenggaraan Makanan Institusi Non RS
oleh :
Aisyah Ratna Saputri
Siti Maysaroh
Niken Dyah
Silvi Rizqi
Istiqomah Agustin
Program Studi Gizi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jenis antioksidan
|
Contoh bahan makanan
|
Vit. A dan karotrniod
|
Mentega, margarine, buah-buahan berwarna kuning,
sayuran hijau
|
Vitamin E
|
Biji bunga matahari, biji-bijian yang mengandung
kadar minyak tinggi, kacang-kacangan, susu dan hasil olahannya.
|
Vitamin C
|
Buah-buahan (jeruk, kiwi dan lain-lain),
sayur-sayuran ( sebagian rusak dalam pemasakan), kentang
|
Vitamin B2
|
Susu, produk hasil olahan susu, daging, ikan,
telur, serealia utuh, kacang-kacangan.
|
Zn
|
Bahan makan hewani ( daging, udang, ikan , susu
dan hasil olahananya)
|
Cu
|
Hati, udang, biji-bijian, serealia (kadar dalam
makanan tergantung pada konsentrasi Cu dalam tanah)
|
Se
|
Serealia,daging, ikan( kadar dalam makanan
tergantung pada konsentrasi Se dalam tanah)
|
Protein
|
Ovalbumin dalam telur,gliadin dalam gandum
|
Jenis anitoksidan
|
Contoh bahan makanan
|
Biogenic amin
|
Antioksidan berdasarkan fungsi amin dan fenol , contohnya keju
|
Senyawa fenol:
Triosol, hidroksitirosol
Vanillin, asam vanilat
Timol
Karpakrol
Gingerol
Zingeron
|
Minyak olive
Panili
Minyak atsiri dan thyme
Minyak thyme
Minyak jahe
Jahe
|
Senyawa polifenol:
Flavonoid
Flavon, flavonol
Heterosida flavonoat
Kalkon auron
biflavonoid
|
Efektivitas sebagai antioksidan tergantung pada jumlah dan posisi OH,
senyawa polifenol banyak terdapat dalam sayur-sayuran daun
|
Tanin:
Asam galat, asam elagat, proatosianidol
|
Banyak terdapat dalam the, sayuran dan buah-buahan
|
Komponen tetrapirolik:
Klorofil
virofeofitin
|
Antioksidan sinar, banyak terdapat dalam sayur-sayuran ( hijau ) dan
ganggang.
|